KATAKITA dari UNS Sabet Juara 3 Nasional Lewat Video Bimbingan Kelompok

KATAKITA dari UNS Sabet Juara 3 Nasional Lewat Video Bimbingan Kelompok

Malang – Siapa sangka, dari sekumpulan kata-kata yang sering kali kita ucapkan tanpa berpikir, tersimpan kekuatan yang mampu membentuk persepsi dan bahkan realitas hidup seseorang. Inilah gagasan yang diangkat oleh tim KATAKITA dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK), Universitas Sebelas Maret (UNS), yang sukses meraih Juara 3 Nasional dalam ajang Altrochamp 2025.

Lomba yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Bimbingan dan Konseling (HMD BK) Universitas Negeri Malang ini merupakan salah satu kompetisi konseling paling prestisius di tingkat nasional. Diikuti oleh berbagai universitas dari seluruh Indonesia, cabang lomba Bimbingan Kelompok menjadi salah satu yang paling kompetitif.

Tim KATAKITA yang digawangi oleh enam mahasiswa berbakat — Davin Maulana Viananda, Jesika Devi Anggani, Laila Nahar Aulia Azizah, Aradea Dafa El Haris, Nia Berlian Ningrum, dan Salsabila Wike Nurazizah , tampil dengan karya yang penuh makna: “Ketika Kata Membentuk Persepsi dan Realita”.

Dengan didampingi oleh dua dosen pembimbing, Elwas Berdha Krismona, M.Pd., dan Arifah Wulandari, M.Pd., mereka menghadirkan sesi bimbingan kelompok yang menggugah kesadaran akan kekuatan bahasa. Kata-kata seperti “kamu tidak cukup baik”, “kamu selalu gagal”, atau bahkan “kamu hebat” ternyata bisa memengaruhi cara seseorang memandang dirinya sendiri — dan itu bisa berlangsung dalam jangka panjang.

“Melalui video ini, kami ingin mengajak konseli menyadari bahwa persepsi diri sering kali terbentuk dari kata-kata yang mereka dengar dan terima setiap hari. Di sinilah peran bimbingan kelompok hadir: menciptakan ruang refleksi dan penyadaran diri,” ujar Nia Berlian Ningrum, salah satu anggota tim.

Video yang mereka hasilkan menampilkan dinamika kelompok yang hidup, empatik, dan dekat dengan realita remaja masa kini. Mereka tidak hanya menyajikan teori bimbingan kelompok, tetapi juga mempraktikkannya dalam bentuk narasi yang menyentuh dan mudah dipahami.

Dosen pembimbing, Elwas, mengungkapkan bahwa keberhasilan tim KATAKITA bukan hanya soal menang lomba, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa BK memiliki sensitivitas sosial dan keterampilan profesional yang kuat. “Mereka menyajikan materi yang relevan dengan tantangan psikologis anak muda saat ini. Kami sangat bangga.”

Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa BK UNS terus berkembang dan mampu bersaing di kancah nasional, tidak hanya secara akademik, tetapi juga dalam praktik nyata di lapangan. “Bimbingan kelompok bukan sekadar duduk melingkar dan berbagi cerita. Ia bisa menjadi ruang aman, tempat konseli mengenali kembali dirinya dan menemukan kekuatan dari kata-kata yang mereka ucapkan dan terima,” tutup Jesika Devi Anggani dengan senyum penuh makna.

  • 0 Comment(s)