Universitas Negeri Malang (UM) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan inklusif dengan mengembangkan Website Skrining Kesehatan Mental khusus bagi mahasiswa baru. Inovasi ini digagas oleh Tim Kesehatan Mental UM sebagai upaya deteksi dini dan pemetaan kondisi psikologis mahasiswa sejak awal mereka memasuki dunia kampus.

Website ini dirancang sebagai platform mandiri yang memungkinkan mahasiswa baru melakukan skrining awal terkait stres, kecemasan, dan depresivitas melalui instrumen psikologis terstandar. Hasil skrining digunakan sebagai dasar bagi tim konselor dan psikolog kampus untuk memberikan pendampingan, rujukan, atau program intervensi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Langkah ini memperkuat komitmen UM dalam mempromosikan well-being dan memastikan mahasiswa merasa diterima, dipahami, dan didukung sejak hari pertama perkuliahan.

Inisiatif ini selaras dengan visi global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3: Good Health and Well-Being, yang menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai bagian integral dari kualitas hidup. Selain itu, pengembangan website ini juga mendukung SDG 4: Quality Education, karena kondisi psikologis yang sehat menjadi fondasi dasar bagi mahasiswa untuk mencapai performa akademik yang optimal. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UM sekaligus menjalankan prinsip SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, yaitu penggunaan inovasi berbasis platform untuk meningkatkan layanan institusi.

Menurut tim pengembang, website ini bukan hanya alat skrining, tetapi juga jembatan komunikasi antara mahasiswa dan layanan konseling kampus. Mahasiswa dapat memperoleh edukasi kesehatan mental, informasi kontak bantuan, serta akses langsung ke layanan konseling ketika diperlukan. Pendekatan digital ini dianggap lebih mudah diakses dan lebih cocok dengan karakter mahasiswa generasi saat ini.

Kehadiran Website Skrining Kesehatan Mental ini menjadi langkah proaktif UM dalam membangun ecosystem of care di lingkungan kampus. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan berlandaskan prinsip keberlanjutan, UM berharap inovasi ini dapat menjadi model layanan kesehatan mental bagi perguruan tinggi lainnya, sekaligus memperkuat komitmen institusi dalam mencetak generasi muda yang sehat, tangguh, dan berdaya.